Kamis, 11 Juni 2015

Teori Belajar Kognitif Sosial



TEORI BELAJAR KOGNITIF SOSIAL
(Cognitive and Social of Learning)

A.    Teori Kognitif Sosial
Teori kognitif sosial (sosial cognitive theory) menyatakan bahwa faktor sosial dan kognitif serta faktor pelaku memainkan peran penting dalam pembelajaran. Faktor kognitif berupa ekspektasi siswa untuk meraih keberhasilan, faktor sosial mencakup pengamatan siswa terhadap perilaku orang tuanya. Albert Bandura merupakan salah satu merancang teori kognitif sosial. Menurutnya ketika siswa belajar mereka dapat merepresentasikan atau mentrasformasi pengalaman mereka secara kognitif. Bandura mengembangkan model deterministic resipkoral yang terdiri dari tiga faktor utama, yaitu perilaku, person/kognitif dan lingkungan. Dalam model Bandura, faktor person (kognitif) memainkan peranan penting yang dimaksud adalah efikasi diri.  Efikasi diri berarti meyakini diri sendiri mampu berhasil dan sukses.
B.     Pembelajaran Observasional
Pembelajaran observasional disebut sebagai pembelajaran imitasi atau medeling adalah pembelajaran yang dilakukan dengan mengamati atau meniru perilaku orang lain.  Menurut Bandura (1986) proses spesifik yang terlibat dalam pembelajaran observasional ada empat, yaitu ; (1) Atensi ; sebelum seseorang dapat meniru tindakan model, mereka akan memperhatikan apa yang dilakukan atau yang dkatakan oleh model. Murid akan lebih memberikan atensi kepada model yang berstatus lebih tinggi, misalnya sebagai guru. (2) Retensi ; untuk memprodukasi tindakan model, murid harus mengkodekan informasi dan menyimpannya dalam ingatan (memori) sehingga informasi itu bisa diambil kembali. (3) Produksi ; anak mungkin memperhatikan model dan mengingat apa yang mereka lihat, tetapi karena keterbatasan dalam kemampuan geraknya mereka tidak bisa memproduksi perilaku model. Belajar, berlatih dan berusaha dapat membantu murid untuk menongkatkan kinerja motorik mereka. (4) Motivasi ; anak memperhatikan apa yang dikatakan atau dilakukan model, menyimpan informasi dalam memori, memiliki kemampuan gerak untuk menirukan tindakan model, mungkin akan termotivasi atau tidak termotivasi untuk menirukan yang dilakukan model.
C.    Menggunakan Pembelajaran Observasional Secara Efektif
Agar pembelajaran observasional menjadi efektif perlu dipertimbangkan hal-hal berikut, yaitu ; (1) Pertimbangkan tipe model yang akan dihadirkan untuk siswa. (2) Tunjukan dan ajari perilaku baru, pembelajaran observasional dapat efektif terutama untuk mengajarkan perilaku baru. (3) Menggunakan teman sebaya sebagai model yang efektif, teman yang lebih tua memiliki status yang lebih tinggi dibandingkan teman yang seusia. (4) Mentor digunakan sebagai model, seseorang yang dihormati dan sebagai rujukan. (5) Undang tamu kelas yang akan memberikan model yang baik bagi murid. (6) Pertimbangan model yang dilihat anak di televisi,video dan computer, penting untuk memonitor untuk memastikan agar anak/siswa tidak melihat terlalu banyak model negative terutama yang penuh dengan kekerasan.
D.    Teknologi dan Pendidikan
Salah satu televisi yang bertujuan mendidik anak-anak adalah ‘Sesame Street’, yang didesain untuk mengajarkan keterampilan kognitif dan sosial dan ditampilkan kejadian pada kehidupan rill. Film anak lainnya meskipun tidak bagus ‘Sesame Street’ yang berisi pendidikan, yaitu ‘Dora the Explorer’ dan ‘Ipin Upin’. Dora penuh percaya diri untuk melakukan penjelajahan dengan petanya. Ipin Upin, memberikan suatu makna secara tidak langsung dengan tokoh-tokoh yang dituakan seperti ‘Opah, Atuk dan Bu Guru’.
E.     Pendekatan Perilaku Kognitif dan Regulasi Diri
Dalam pendekatan perilaku kognitif adalah mengubah perilaku dengan menyuruh orang untuk memonitor, mengelola mengatur pribadi mereka sendiri, bukan dipengaruhi oleh faktor eksternal. Metode instruksi diri (self instructional method) adalah sebuah teknik perilaku kognitif yang digunakan untuk mengajari individu memodifikasi perilaku mereka sendiri. Para behavior kognitif merekomendasi cara agar siswa untuk meningkatkan prestasi mereka dengan memonitor perilaku mereka sendiri dengan menyuruh siswa membuat diagram atau catatan tindakan mereka.
F.     Evaluasi Pendekatan Kognitif Sosial
Pendekatan kognitif sosial memberikan kontribusi penting untuk mendidik anak. Penekanan pada pendekatan ini pada pembelajaran instruksi diri, pembicaraan diri, dan regulasi diri. Beberapa kelemahan dalam menggunakan teori kognitif sosial di kelas adalah kesulitan dalam menerapkan porsi self efficacy dan komponen regulasi diri. Masalah lain adalah dalam memilih model untuk perilaku.

 Mara Kuliah : Pembelajaran PKN di SD
Dosen : Dirgantara Wicaksono, M. Pd

Tidak ada komentar:

Posting Komentar