TEORI BELAJAR KOGNITIF SOSIAL
(Cognitive and Social of Learning)
A.
Teori
Kognitif Sosial
Teori kognitif sosial (sosial cognitive theory) menyatakan
bahwa faktor sosial dan kognitif serta faktor pelaku memainkan peran penting
dalam pembelajaran. Faktor kognitif berupa ekspektasi siswa untuk meraih
keberhasilan, faktor sosial mencakup pengamatan siswa terhadap perilaku orang
tuanya. Albert Bandura merupakan salah satu merancang teori kognitif sosial.
Menurutnya ketika siswa belajar mereka dapat merepresentasikan atau
mentrasformasi pengalaman mereka secara kognitif. Bandura mengembangkan model deterministic resipkoral yang
terdiri dari tiga faktor utama, yaitu perilaku, person/kognitif dan lingkungan.
Dalam model Bandura, faktor person (kognitif) memainkan peranan penting yang
dimaksud adalah efikasi diri. Efikasi
diri berarti meyakini diri sendiri mampu berhasil dan sukses.
B.
Pembelajaran
Observasional
Pembelajaran
observasional disebut sebagai pembelajaran imitasi atau medeling adalah
pembelajaran yang dilakukan dengan mengamati atau meniru perilaku orang
lain. Menurut Bandura (1986) proses
spesifik yang terlibat dalam pembelajaran observasional ada empat, yaitu ; (1)
Atensi ; sebelum seseorang dapat meniru tindakan model, mereka akan
memperhatikan apa yang dilakukan atau yang dkatakan oleh model. Murid akan
lebih memberikan atensi kepada model yang berstatus lebih tinggi, misalnya
sebagai guru. (2) Retensi ; untuk memprodukasi tindakan model, murid harus
mengkodekan informasi dan menyimpannya dalam ingatan (memori) sehingga
informasi itu bisa diambil kembali. (3) Produksi ; anak mungkin memperhatikan
model dan mengingat apa yang mereka lihat, tetapi karena keterbatasan dalam
kemampuan geraknya mereka tidak bisa memproduksi perilaku model. Belajar,
berlatih dan berusaha dapat membantu murid untuk menongkatkan kinerja motorik
mereka. (4) Motivasi ; anak memperhatikan apa yang dikatakan atau dilakukan
model, menyimpan informasi dalam memori, memiliki kemampuan gerak untuk
menirukan tindakan model, mungkin akan termotivasi atau tidak termotivasi untuk
menirukan yang dilakukan model.
C.
Menggunakan
Pembelajaran Observasional Secara Efektif
Agar pembelajaran
observasional menjadi efektif perlu dipertimbangkan hal-hal berikut, yaitu ;
(1) Pertimbangkan tipe model yang
akan dihadirkan untuk siswa. (2) Tunjukan
dan ajari perilaku baru, pembelajaran observasional dapat efektif terutama
untuk mengajarkan perilaku baru. (3) Menggunakan
teman sebaya sebagai model yang efektif, teman yang lebih tua memiliki
status yang lebih tinggi dibandingkan teman yang seusia. (4) Mentor digunakan sebagai model, seseorang yang dihormati dan sebagai
rujukan. (5) Undang tamu kelas yang
akan memberikan model yang baik bagi murid. (6) Pertimbangan model yang dilihat anak di televisi,video dan computer,
penting untuk memonitor untuk memastikan agar anak/siswa tidak melihat terlalu
banyak model negative terutama yang penuh dengan kekerasan.
D.
Teknologi
dan Pendidikan
Salah satu televisi
yang bertujuan mendidik anak-anak adalah ‘Sesame
Street’, yang didesain untuk mengajarkan keterampilan kognitif dan sosial
dan ditampilkan kejadian pada kehidupan rill. Film anak lainnya meskipun tidak
bagus ‘Sesame Street’ yang berisi
pendidikan, yaitu ‘Dora the Explorer’
dan ‘Ipin Upin’. Dora penuh percaya diri untuk melakukan penjelajahan dengan
petanya. Ipin Upin, memberikan suatu makna secara tidak langsung dengan
tokoh-tokoh yang dituakan seperti ‘Opah, Atuk dan Bu Guru’.
E.
Pendekatan
Perilaku Kognitif dan Regulasi Diri
Dalam pendekatan
perilaku kognitif adalah mengubah perilaku dengan menyuruh orang untuk
memonitor, mengelola mengatur pribadi mereka sendiri, bukan dipengaruhi oleh
faktor eksternal. Metode instruksi diri (self
instructional method) adalah sebuah teknik perilaku kognitif yang digunakan
untuk mengajari individu memodifikasi perilaku mereka sendiri. Para behavior
kognitif merekomendasi cara agar siswa untuk meningkatkan prestasi mereka
dengan memonitor perilaku mereka sendiri dengan menyuruh siswa membuat diagram
atau catatan tindakan mereka.
F.
Evaluasi
Pendekatan Kognitif Sosial
Pendekatan kognitif
sosial memberikan kontribusi penting untuk mendidik anak. Penekanan pada
pendekatan ini pada pembelajaran instruksi diri, pembicaraan diri, dan regulasi
diri. Beberapa kelemahan dalam menggunakan teori kognitif sosial di kelas
adalah kesulitan dalam menerapkan porsi self
efficacy dan komponen regulasi diri. Masalah lain adalah dalam memilih
model untuk perilaku.
Mara Kuliah : Pembelajaran PKN di SD
Dosen : Dirgantara Wicaksono, M. Pd
Dosen : Dirgantara Wicaksono, M. Pd
Tidak ada komentar:
Posting Komentar