Kamis, 11 Juni 2015

Pengelolaan Kelas



PENGELOLAAN KELAS
(CLASSROOM MANAGEMENT)

A.    Pengertian Pengelolaan Kelas
Pemgelolaan kelas terdiri dari dua kata, yaitu pengelolaan dan kelas. Kata pengelolaan diartikan “manajemen”, bahasa inggrisnya, yaitu “management” artinya ketatalaksanaan dan tata pimpinan. Arikunto berpendapat bahwa pengelolaan kelas adalah suatu usaha yang dilakukan oleh penanggung jawab kegiatan belajar mengajar atau membantu maksud agar dicapai kondisi optimal sehingga dapat melaksanakan kegiatan belajar seperti yang diharapkan. Petugas yang terkait dalam pengelolaan kelas adalah guru kelas atau guru bidang studi langsung bertanggung jawab dalam mengadakan diagnosa dalam menentukan tindakan yang akan diambil.
B.     Faktor-faktor Mempengaruhi Pengelolaan Kelas
Ada dua faktor yang mempengaruhi yaitu, faktor intern siswa, bergubungan dengan masalah emosi, pikiran dan perilaku. Sedangkan ekstern siswa, terkait dengan pengelolaan suasana lingkungan belajar, penempatan siswa, pengelompokan siswa. faktor intern dan ekstern siswa untuk mengatasi terjadinya kekacauan di kelas diperlukan adanya usaha dari guru dalam rangka memperkecil masalah gangguan dalam pengelolaan kelas.
C.    Peran Guru dalam  Pengelolaan Kelas
Sehubung dengan peranannya sebagai manajer dalam kelas, guru harus mampu mengelola kelas karena kelas merupakan lingkungan belajar serta merupakan suatu aspek dari lingkungan sekolah yang perlu diorganisir. Lingungan hendaknya mampu diciptakan oleh guru dengan kegiatan-kegiatan yang sesuai dan baik, serta terarah pada tujuan yang ingin dicapai dengan jalan menciptakan suasana rasa aman, menentang dan merangsang siswa untuk belajar, serta memberikan kepuasan dalam mencapai tujuan yang ditentukan. Dengan demikian pada dasarnya peranan guru sebagai pengelola kelas dapat dibagi ke dalam empat bagian, yaitu : (1) Merencanakan, (2) Mengorganisasikan, (3) Memimpin, dan (4) Mengawasi.
D.     Pengelolaan Kelas yang Efektif
Untuk mengelolaan kelas yang efektif perlu diperhatikan hal-hal berikut :
1.      Kelas adalah kelompok kerja yang diorganisir untuk tujuan tertentu, yang dilengkapi dengan tugas-tugas dan diarahkan oleh guru.
2.      Dalam situasi kelas, guru bukan tutor untuk satu anak pada waktu tertentu, tapi bagi semua anak atau kelompok.
3.      Kelompok mempunyai perilaku sendiri yang berbeda dengan perilaku masing-masing individu dalam kelmpok itu.
4.      Kelompok kelas mempersiapkan pengaruhnya kepada anggota.
5.      Praktek guru waktu untuk cenderung terpusat pada hubungan guru dan siswa, makin meningkatnya keterampilan guru mengelola secara kelompok, makin puas anggota-anggota dalam kelas.
6.      Struktur kelompok pada komunikasi dan kelompok ditentukan oleh cara guru mengelola, baik untuk mereka yang tertarik pada sekolah maupun bagi mereka yang apatis, masa bodoh, atau bermusuhan.
E.     Penataan Ruang Kelas
a.       Mengatur Tempat Duduk
Dalam belajar tempat duduk sangatlah berpengaruh. Bila tempat duduknya bagus, tidak terlalu rendah, tidak terlalu besar, bundar, persegi empat panjang, sesuai dengan keadaan tubuh siswa, maka akan dapat belajar dengan tenang.
b.      Pengaturan Alat-Alat Pengajaran
alat pengajaran dikelas yang harus di atur seperti : perpusatakaan kelas, alat-alat peraga media pengajaran, papan tulis, kapur tulis, papan presentasi siswa, hiasan dinding (panjang kelas) hendaknya dimanfaatkan unutk kepentingan pengajaran, penempatan lemari; pemeliharaan kebersihan.
c.       Penciptaan dan Pemeliharaan Kondisi Belajar yang Optimal
Keterampilan ini berkaitan dengan kemampuan guru mengambil inisiatif dan mengendalikan pelajaran serta kegiatan yang berhubungan dengan hal tersebut meliputi keterampilan : (1) menunjukkan sikap tanggap, (2) memberi perhatian, (3) memusatkan perhatian kelompok, (4) memberikan petunjuk-petunjuk, (5) menegur, (6) member penguatan.
d.      Pengendalian Kondisi Belajar yang Optimal
keterampilan ini berkaitan dengan respon guru terhadap gangguan siswa yang berkelanjutan agar guru dapat mengadakan tindakan remedial untuk mengembalikan kondisi belajar yang optimal. strategi yang dapat digunakan :  modifikasi tingkah laku, guru dapat menggunakan pendekatan pemecahan masalah kelompok, menemukan dan memecahkan tingkah laku menimbulkan masalah.
Terdapat dua macam masalah pengelolaan kelas, yaitu :
1.      Masalah Individual :
·         Attention getting behaviors (pola perilaku mencari perhatian)
·         Power seeking behaviors (pola perilaku menunjukkan kekuatan)
·         Revenge seeking behaviors (pola perilaku menunjukkan balas dendam)
·         Helplessness (peragaan ketidakmampuan)
2.      Masalah Kelompok : kelas kurang kohesif, penyimpangan dari norma-norma perilaku yang telah disepakati sebelumya, kelas mereaksi secara negatif terhadap salah seorang anggotanya, “membohong” anggota kelas yang melanggar norma kelompok, kelompok cenderung mudah dialihkan perhatiannya dari tugas yang tengah diharapkan, semangat kerja rendah atau semacam aksi protes kepada guru, karena menganggap tugas yang diberikan kurang fair.
Beberapa Pendekatan yang Dapat Dilakukan, yaitu :
·         Behavior-Modification Approach (Behaviorism Approach)
asumsi yang mendasari penggunaan pendekatan ini adalah bahwa perilaku "baik" dan "buruk" inidividu merupakan hasil belajar.
·         Socio-Emotional Climate Approach (Humanisti Approach)
Asumsi yang mendasari penggunaan pendekatan ini adalah bahwa proses belajar mengajar yang baik didasari oleh adanya hubungan interpersonal yang baik antara peserta didik - guru / peserta didik - peserta didik dan guru menduduki posisi penting bagi terbentuknya iklim sosio-emosional yang baik.
·         Group Process Approach
Asumsi yang mendasari penggunaan pendekatan ini adalah bahwa pengalaman belajar berlangsung dalam konteks kelompok sosial dan tugas guru adalah membina dan memelihara kelompok yang produktif dan kohesif.

F.     Pendekatan dalam Pengelolaan Kelas
Berbagai pendekatan dalam pengelolaan kelas adalah :
·         Pendekatan Kekuasaan
Peranan guru disini adalah menciptakan dan mempertahankan situasi disiplin dalam kelas. Di dalamnya ada kekuasaan dan norma yang mengikat untuk ditaati anggota kelas.
·         Pendekatan Ancaman
Proses untuk mengontrol tingkah laku anak didik dengan cara member ancaman, misalnya melarang, ejekan, sindiran, dan memaksa.
·         Pendekatan Kebebasan
Proses untuk membantu anak didik agar merasa bebas untuk mengerjakan sesuatu kapan saja dan dimana saja.
·         Pendekatan Resep
Pendekatan ini dilakukan dengan member satu daftar yang dapat menggambarkan apa yang harus dan apa yang tidak boleh dikerjakan oleh guru dalam mereaksi semua masalah atau situasi yang terjadi di kelas.
·         Pendekatan Pengajaran
Pendekatan ini didasarkan atas suatu anggapan bahwa dalam suatu perencanaan dan pelaksanaan akan mencegah munculnya masalah tingkah laku anak didik, dan memecahkan masalah itu bila tidak bisa dicegah.
·         Pendekatan Perubahan Tingkah Laku
Peran guru adalah mengembangkan tingkah laku anak yang baik, dan mencegah tingkah laku yang kurang baik.
·         Pendekatan Sosio-Emosional
Pendekatan ini akan tercapai secara maksimal apabila hubungan antar pribadi yang baik berkembang di dalam kelas.
·         Pendekatan Kerja Kelompok
Peran guru adalah mendorong perkembangan dan kerja sama kelompok.
·         Pendekatan Elektis Atau Pluralistik
Menekankan pada potensialitas, kreatifitas dan inisiatif wali atau guru kelas dalam memilih berbagai pendekatan berdasarkan situasi yang dihadapinya.

Mata Kuliah : Pembelajaran PKN di SD
Dosen : Dirgantara Wicaksono, M. Pd

Tidak ada komentar:

Posting Komentar