PENGELOLAAN KELAS
(CLASSROOM MANAGEMENT)
A.
Pengertian
Pengelolaan Kelas
Pemgelolaan kelas
terdiri dari dua kata, yaitu pengelolaan dan kelas. Kata pengelolaan diartikan
“manajemen”, bahasa inggrisnya, yaitu “management” artinya ketatalaksanaan dan
tata pimpinan. Arikunto berpendapat bahwa pengelolaan kelas adalah suatu usaha
yang dilakukan oleh penanggung jawab kegiatan belajar mengajar atau membantu
maksud agar dicapai kondisi optimal sehingga dapat melaksanakan kegiatan
belajar seperti yang diharapkan. Petugas yang terkait dalam pengelolaan kelas
adalah guru kelas atau guru bidang studi langsung bertanggung jawab dalam
mengadakan diagnosa dalam menentukan tindakan yang akan diambil.
B.
Faktor-faktor
Mempengaruhi Pengelolaan Kelas
Ada dua faktor yang
mempengaruhi yaitu, faktor intern siswa, bergubungan dengan masalah emosi,
pikiran dan perilaku. Sedangkan ekstern siswa, terkait dengan pengelolaan
suasana lingkungan belajar, penempatan siswa, pengelompokan siswa. faktor
intern dan ekstern siswa untuk mengatasi terjadinya kekacauan di kelas
diperlukan adanya usaha dari guru dalam rangka memperkecil masalah gangguan
dalam pengelolaan kelas.
C.
Peran
Guru dalam Pengelolaan Kelas
Sehubung dengan
peranannya sebagai manajer dalam kelas, guru harus mampu mengelola kelas karena
kelas merupakan lingkungan belajar serta merupakan suatu aspek dari lingkungan
sekolah yang perlu diorganisir. Lingungan hendaknya mampu diciptakan oleh guru
dengan kegiatan-kegiatan yang sesuai dan baik, serta terarah pada tujuan yang
ingin dicapai dengan jalan menciptakan suasana rasa aman, menentang dan
merangsang siswa untuk belajar, serta memberikan kepuasan dalam mencapai tujuan
yang ditentukan. Dengan demikian pada dasarnya peranan guru sebagai pengelola
kelas dapat dibagi ke dalam empat bagian, yaitu : (1) Merencanakan, (2)
Mengorganisasikan, (3) Memimpin, dan (4) Mengawasi.
D.
Pengelolaan Kelas yang Efektif
Untuk mengelolaan kelas
yang efektif perlu diperhatikan hal-hal berikut :
1. Kelas
adalah kelompok kerja yang diorganisir untuk tujuan tertentu, yang dilengkapi dengan
tugas-tugas dan diarahkan oleh guru.
2. Dalam
situasi kelas, guru bukan tutor untuk satu anak pada waktu tertentu, tapi bagi
semua anak atau kelompok.
3. Kelompok
mempunyai perilaku sendiri yang berbeda dengan perilaku masing-masing individu
dalam kelmpok itu.
4. Kelompok
kelas mempersiapkan pengaruhnya kepada anggota.
5. Praktek
guru waktu untuk cenderung terpusat pada hubungan guru dan siswa, makin
meningkatnya keterampilan guru mengelola secara kelompok, makin puas
anggota-anggota dalam kelas.
6. Struktur
kelompok pada komunikasi dan kelompok ditentukan oleh cara guru mengelola, baik
untuk mereka yang tertarik pada sekolah maupun bagi mereka yang apatis, masa
bodoh, atau bermusuhan.
E.
Penataan
Ruang Kelas
a. Mengatur
Tempat Duduk
Dalam belajar tempat
duduk sangatlah berpengaruh. Bila tempat duduknya bagus, tidak terlalu rendah,
tidak terlalu besar, bundar, persegi empat panjang, sesuai dengan keadaan tubuh
siswa, maka akan dapat belajar dengan tenang.
b. Pengaturan Alat-Alat Pengajaran
alat pengajaran dikelas
yang harus di atur seperti : perpusatakaan kelas, alat-alat peraga media
pengajaran, papan tulis, kapur tulis, papan presentasi siswa, hiasan dinding
(panjang kelas) hendaknya dimanfaatkan unutk kepentingan pengajaran, penempatan
lemari; pemeliharaan kebersihan.
c. Penciptaan
dan Pemeliharaan Kondisi Belajar yang Optimal
Keterampilan ini
berkaitan dengan kemampuan guru mengambil inisiatif dan mengendalikan pelajaran
serta kegiatan yang berhubungan dengan hal tersebut meliputi keterampilan : (1)
menunjukkan sikap tanggap, (2) memberi perhatian, (3) memusatkan perhatian
kelompok, (4) memberikan petunjuk-petunjuk, (5) menegur, (6) member penguatan.
d. Pengendalian Kondisi Belajar yang Optimal
keterampilan ini
berkaitan dengan respon guru terhadap gangguan siswa yang berkelanjutan agar
guru dapat mengadakan tindakan remedial untuk mengembalikan kondisi belajar
yang optimal. strategi yang dapat digunakan :
modifikasi tingkah laku, guru dapat menggunakan pendekatan pemecahan
masalah kelompok, menemukan dan memecahkan tingkah laku menimbulkan masalah.
Terdapat dua macam
masalah pengelolaan kelas, yaitu :
1. Masalah
Individual :
·
Attention getting behaviors (pola
perilaku mencari perhatian)
·
Power seeking behaviors (pola perilaku
menunjukkan kekuatan)
·
Revenge seeking behaviors (pola perilaku
menunjukkan balas dendam)
·
Helplessness (peragaan ketidakmampuan)
2. Masalah
Kelompok : kelas kurang kohesif, penyimpangan dari norma-norma perilaku yang
telah disepakati sebelumya, kelas mereaksi secara negatif terhadap salah
seorang anggotanya, “membohong” anggota kelas yang melanggar norma kelompok,
kelompok cenderung mudah dialihkan perhatiannya dari tugas yang tengah
diharapkan, semangat kerja rendah atau semacam aksi protes kepada guru, karena
menganggap tugas yang diberikan kurang fair.
Beberapa
Pendekatan yang Dapat Dilakukan, yaitu :
·
Behavior-Modification Approach (Behaviorism
Approach)
asumsi yang mendasari
penggunaan pendekatan ini adalah bahwa perilaku "baik" dan
"buruk" inidividu merupakan hasil belajar.
·
Socio-Emotional Climate Approach
(Humanisti Approach)
Asumsi yang mendasari
penggunaan pendekatan ini adalah bahwa proses belajar mengajar yang baik
didasari oleh adanya hubungan interpersonal yang baik antara peserta didik -
guru / peserta didik - peserta didik dan guru menduduki posisi penting bagi
terbentuknya iklim sosio-emosional yang baik.
·
Group Process Approach
Asumsi yang mendasari
penggunaan pendekatan ini adalah bahwa pengalaman belajar berlangsung dalam
konteks kelompok sosial dan tugas guru adalah membina dan memelihara kelompok
yang produktif dan kohesif.
F.
Pendekatan
dalam Pengelolaan Kelas
Berbagai pendekatan
dalam pengelolaan kelas adalah :
·
Pendekatan Kekuasaan
Peranan guru disini
adalah menciptakan dan mempertahankan situasi disiplin dalam kelas. Di dalamnya
ada kekuasaan dan norma yang mengikat untuk ditaati anggota kelas.
·
Pendekatan Ancaman
Proses untuk mengontrol
tingkah laku anak didik dengan cara member ancaman, misalnya melarang, ejekan,
sindiran, dan memaksa.
·
Pendekatan Kebebasan
Proses untuk membantu
anak didik agar merasa bebas untuk mengerjakan sesuatu kapan saja dan dimana
saja.
·
Pendekatan Resep
Pendekatan ini
dilakukan dengan member satu daftar yang dapat menggambarkan apa yang harus dan
apa yang tidak boleh dikerjakan oleh guru dalam mereaksi semua masalah atau
situasi yang terjadi di kelas.
·
Pendekatan Pengajaran
Pendekatan ini
didasarkan atas suatu anggapan bahwa dalam suatu perencanaan dan pelaksanaan
akan mencegah munculnya masalah tingkah laku anak didik, dan memecahkan masalah
itu bila tidak bisa dicegah.
·
Pendekatan Perubahan Tingkah Laku
Peran guru adalah
mengembangkan tingkah laku anak yang baik, dan mencegah tingkah laku yang
kurang baik.
·
Pendekatan Sosio-Emosional
Pendekatan ini akan
tercapai secara maksimal apabila hubungan antar pribadi yang baik berkembang di
dalam kelas.
·
Pendekatan Kerja Kelompok
Peran guru adalah
mendorong perkembangan dan kerja sama kelompok.
·
Pendekatan Elektis Atau Pluralistik
Menekankan pada potensialitas, kreatifitas
dan inisiatif wali atau guru kelas dalam memilih berbagai pendekatan
berdasarkan situasi yang dihadapinya.
Mata Kuliah : Pembelajaran PKN di SD
Dosen : Dirgantara Wicaksono, M. Pd
Tidak ada komentar:
Posting Komentar