BIMBINGAN DAN KONSELING
Bimbingan dan konseling merupakan salah satu komponen dalam
keseluruhan sistem pendidikan khususnya di sekolah; guru sebagai salah satu
pendukung unsur pelaksana pendidikan yang mempunyai tanggung jawab sebagai
pendukung pelaksana layanan bimbingan pendidikan di sekolah, dituntut untuk
memiliki wawasan yang memadai terhadap konsep-konsep dasar bimbingan dan
konseling di sekolah. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam bimbingan dan
konseling, yaitu :
1. Hakekat Orientasi
Layanan Bimbingan Dan Konseling di Sekolah
Layanan
bimbingan dan konseling hendaknya menekankan pada :
a)
Orientasi
Individual
Pada
hakekatkanya setiap individu itu mempunyai perbedaan satu sama lainnya.
Perbedaan itu dapat bersumber dari latar belakang pengalamannya, pendidikan,
sifat-sifat kepribadian yang dimiliki, dan sebagainya. Dalam layanan bimbingan
konseling hal ini menjadi perhatian besar.
b)
Orientasi
Perkembangan
Masing-masing
individu berada pada usia perkembangannya. Dalam setiap tahap usia perkembagan,
individu yang bersangkutan hendaknya mampu mewujudkan tugas-tugas
perkembangannya itu. Pencapaian atau perwujudan tugas-tugas perkembangan setiap
tahap atau periode merupakan salah satu tolak ukur dalam mendeteksi masalah-masalah
yang dihadapi siswa. Penyimpangan tingkah laku dan pola pikir dapat diketahui
dari pencapaian tugas-tugas perkembangannya. Bertolak dari pemahaman tentang
perkembangan siswa ini, konselor dapat segera mendiagnosis sumber timbulnya
permasalahan siswa. Dengan demikian pemberi layanan dapat berlangsung efektif
dan efisien.
c)
Orientasi
Masalah
Layanan
bimbingan dan konseling harus bertolak dari masalah yang sedang dihadapi oleh
siswa.
2. Tujuan Bimbingan di Sekolah
Tujuan
bimbingan disekolah adalah membantu siswa, yaitu :
a)
Mengatasi kesulitan dalam belajar, sehingga memperoleh
prestasi belajar yang tinggi.
b)
Mengatasi terjadinya kebiasaan yang dilakukan baik yang
dilakukan pada saat proses belajar mengajar berlangsung dan dalam hubungan
sosial.
c)
Mengatasi kesulitan yang berhubungan dengan kesehatan
jasmani.
d)
Mengatasi kesulitan yang berkaitan dengan kelanjutan studi.
e)
Mengatasi kesulitan yang berhubungan dengan perencanaan dan
memiliki jenis pekerjaan seteah mereka tamat.
f)
Mengetasi kesulitan yang berhubungan dengan maslah sosial
emosional di sekolah yang bersumber dari sikap murid yang bersangkutan terhadap
dirinya sendiri, terhadap lingkungan sekolah, keluarga, dan lingkungan yang
lebih luas.
3. Prinsip-Prinsip Operasional
Bimbingan dan Konseling Di Sekolah
a.
Prinsip-prinsip umum, antara lain :
a)
Dalam pemberian layanan perlu dikaji kehidupan masa lalu
klien, yang diperkirakan mempengaruhi timbulnya masalah tersebut.
b)
Perlu dikenal dan dipahami karakteristik individual dari
individu yang dibimbing.
c)
Program bimbingan harus sesuai dengan program pendidikan di
sekolah yang bersangkutan.
b.
Prinsip-prinsip yang berhubungan dengan individu yang
dibimbing.
a)
Layanan bimbingan harus diberikan kepada semua siswa.
b)
Harus ada kriteria untuk mengatur prioritas layanan kepada
siswa tertentu.
c)
Program bimbingan harus berpusat pada siswa. Program yang
disusun harus didasarkan atas kebutuhan siswa.
d)
Layanan bimbingan harus dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan
individu yang bersangkutan secara serba ragam dan serba luas.
e)
Individu yang mendapat bimbingan harus berangsur-angsur
dapat membimbing dirinya sendiri.
c.
Prinsip-prinsip khusus yang berhubungan dengan individu yang
memberikan bimbingan.
a)
Konselor disekolah dipilih atas dasar kualifikasi
kepribadian, pendidikan, pengalaman, dan kemampuannya.
b)
Konselor harus dapat kesempatan untuk mengembangkan dirinya
serta keahliannya melalui berbagai latihan penataran.
c)
Konselor harus menghormati dan menjaga kerahasiaan informasi
tentang individu yang dibimbingnya.
d)
Konselor hendaknya mempergunakan berbagai jenis metode dan
tekhnik yang tepat dalam melakukan tugasnya.
e)
Konselor hendaknya memperhatikan dan menggunakan hsil
penelitian dalam bidang : minat, kemampuan, dan hasil belajar individu untuk
kepentingan perkembangan kurikulum sekolah yang bersangkutan.
d.
Prinsip-prinsip khusus yang berhubungan dengan organisasi
dan administrasi bimbingan.
a)
Bimbingan harus dilaksanakan secara berkesinambungan
b)
Dalam pelaksanaan bimbingan harus tersedia kartu pribadi
bagi setiap individu (siswa).
c)
Program bimbingan harus disusun sesuai dengan kebutuhan
sekolah yang bersangkutan.
d)
Pembagian waktu harus diatur untuk setiap petugas secara
baik.
e)
Kepala sekolah memegang tanggung jawab tertinggi dalam
pelaksanaan bimbingan.
4. Peranan Bimbingan dan
Konseling dalam Pendidikan di Sekolah
Kegiatan ini dilakukan melalui
layanan secara khusus terhadap semua siswa agar dapat mengembangkan dan
memanfaatkan kemampuannya secara penuh (Mortensen & Schemuller, 1969). Lundquist dan Chamely yang dikutip oleh Belkin, 1981 menyataan bahwa konselor
ternyata sangat membantu guru dalam hal :
a)
Mengembangkan dan memperluas pandangan guru tentang masalah
afektif yang mempunyai kaitan erat dengan profesinya sebagai guru.
b)
Mengembangkan wawasan guru bahwa keadaan emosionalnya akan
mempengaruhi proses belajar mengajar.
c)
Mengembangkan sifat yang lebih positif agar proses belajar
siswa lebih efektif.
d)
Mengatasi masalah-masalah yang ditemui guru dalam
melaksanakan tugasnya.
5. Peranan Bimbingan dan
Konseling dalam Pembelajaran Siswa
a.
Bimbingan belajar
Bimbingan ini dimaksudkan untuk
mengatasi masalh-masalah yang berhubungan dengan kegiatan belajar baik di
sekolah maupun diluar sekolah. Bimbingan ini antara lain :
a)
Cara belajar, bak belajar secara kelompok ataupun
individual.
b)
Cara bagaimana merencanakan waktu dan kegiatan belajar.
c)
Efisien dalam menggunakan buku-buku pelajaran.
d)
Cara mengatasi kesulitan yang berkaitan dengan mata
pelajaran tertentu.
e)
Cara, proses dan prosedur tentang mengikuti pelajaran.
b.
Bimbingan sosial
Bimbingan sosia ini dimaksudkan untuk membantu siswa dalam
memecahkan dan mengatasi kesulitan-kesulitan yang berkaitan dengan masalah
sosial, sehingga terciptalah suasana belajar-mengajar yang kondusif. Menurut
Abu Ahmadi (1977) bimbingan sosial ini dimaksudkan untuk
a)
Memperoleh kelompok belajar dan bermain yang sesuai
b)
Membantu memperoleh persahabatan yang sesuai
c)
Membantu mendapatkan kelompok sosial untuk memecahkan
masalah tertentu.
Disamping itu, bimbingan sosial juga dimaksudkan agar siswa
dapat melakukan penyesuaian diri terhadap teman sebayanya baik disekolah maupun
diluar sekolah.
c.
Bimbingan dalam mengatasi masalah-masalah pribadi
Bimbingan ini dimaksudkan untuk membantu siswa dalam
mengatasi masalah-masalah pribadi, yang dapat menganggu kegiatan belajarnya.
KESIMPULAN
Bimbingan dan konseling merupakan
layanan bantuan kepada peserta didik, baik secara perorangan maupun kelompok,
agar mampu mandiri dan berkembang secara optimal dalam bidang bimbingan
pribadi, bimbingan sosial, dan bimbingan belajar, melalui berbagai jenis
layanan dan kegiatan pendukung, berdasarkan norma-norma yang berlaku. Secara umum dapat dikemukakan bahwa
tujuan layanan bimbingan adalah membantu mengatasi berbagai macam kesulitan yang
dihadapi siswa sehingga terjadi proses belajar-mengajar yang efektif dan
efisien.
SARAN
Peran
pendidik dalam bimbinagan konseling sangat diperlukan, sehingga kegiatan
belajar dapat berlangsung dengan baik
sesuai dengan apa yang diharapkan. Pendidik hendaknya senantiasa
berusaha untuk menumbuhkan, memelihara dan meningkatkan motivasai siswa untuk
belajar. Peran orang tua juga sangat berpengaruh karena apabila orang tua tidak
terlalu posesif terhadap anaknya, maka akan mendorong anak untuk mandiri dan percaya
diri, dan ini merupakan kualitas untuk mendukung potensinya. Sedangkan apabila
orang tua terlalu posesif justru akan mengurangi kesempatan anak untuk mencari
pengalaman yang belum pernah ia dapatkan sebelumnya.
DAFTAR PUSTAKA
Soetjipto dan Kosasi, R. 2009. Profesi Keguruan.
Jakarta : PT Rineka Cipta
Mata Kuliah : Pembelajaran PKN di SD
Dosen : Dirgantara Wicaksono, M. Pd
Tidak ada komentar:
Posting Komentar