Rabu, 17 Juni 2015

Bimbingan dan Konseling



BIMBINGAN DAN KONSELING

Bimbingan dan konseling merupakan salah satu komponen dalam keseluruhan sistem pendidikan khususnya di sekolah; guru sebagai salah satu pendukung unsur pelaksana pendidikan yang mempunyai tanggung jawab sebagai pendukung pelaksana layanan bimbingan pendidikan di sekolah, dituntut untuk memiliki wawasan yang memadai terhadap konsep-konsep dasar bimbingan dan konseling di sekolah. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam bimbingan dan konseling, yaitu :
1.      Hakekat Orientasi Layanan Bimbingan Dan Konseling di Sekolah
Layanan bimbingan dan konseling hendaknya menekankan pada :
a)      Orientasi Individual
Pada hakekatkanya setiap individu itu mempunyai perbedaan satu sama lainnya. Perbedaan itu dapat bersumber dari latar belakang pengalamannya, pendidikan, sifat-sifat kepribadian yang dimiliki, dan sebagainya. Dalam layanan bimbingan konseling hal ini menjadi perhatian besar.
b)      Orientasi Perkembangan
Masing-masing individu berada pada usia perkembangannya. Dalam setiap tahap usia perkembagan, individu yang bersangkutan hendaknya mampu mewujudkan tugas-tugas perkembangannya itu. Pencapaian atau perwujudan tugas-tugas perkembangan setiap tahap atau periode merupakan salah satu tolak ukur dalam mendeteksi masalah-masalah yang dihadapi siswa. Penyimpangan tingkah laku dan pola pikir dapat diketahui dari pencapaian tugas-tugas perkembangannya. Bertolak dari pemahaman tentang perkembangan siswa ini, konselor dapat segera mendiagnosis sumber timbulnya permasalahan siswa. Dengan demikian pemberi layanan dapat berlangsung efektif dan efisien.
c)      Orientasi Masalah
Layanan bimbingan dan konseling harus bertolak dari masalah yang sedang dihadapi oleh siswa.
2.      Tujuan Bimbingan di Sekolah
Tujuan bimbingan disekolah adalah membantu siswa, yaitu :
a)      Mengatasi kesulitan dalam belajar, sehingga memperoleh prestasi belajar yang tinggi.
b)      Mengatasi terjadinya kebiasaan yang dilakukan baik yang dilakukan pada saat proses belajar mengajar berlangsung dan dalam hubungan sosial.
c)      Mengatasi  kesulitan yang berhubungan dengan kesehatan jasmani.
d)     Mengatasi kesulitan yang berkaitan dengan kelanjutan studi.
e)      Mengatasi kesulitan yang berhubungan dengan perencanaan dan memiliki jenis pekerjaan seteah mereka tamat.
f)       Mengetasi kesulitan yang berhubungan dengan maslah sosial emosional di sekolah yang bersumber dari sikap murid yang bersangkutan terhadap dirinya sendiri, terhadap lingkungan sekolah, keluarga, dan lingkungan yang lebih luas.
3.      Prinsip-Prinsip Operasional Bimbingan dan Konseling Di Sekolah
a.       Prinsip-prinsip umum, antara lain :
a)      Dalam pemberian layanan perlu dikaji kehidupan masa lalu klien, yang diperkirakan mempengaruhi timbulnya masalah tersebut.
b)      Perlu dikenal dan dipahami karakteristik individual dari individu yang dibimbing.
c)      Program bimbingan harus sesuai dengan program pendidikan di sekolah yang bersangkutan.
b.      Prinsip-prinsip yang berhubungan dengan individu yang dibimbing.
a)      Layanan bimbingan harus diberikan kepada semua siswa.
b)     Harus ada kriteria untuk mengatur prioritas layanan kepada siswa tertentu.
c)      Program bimbingan harus berpusat pada siswa. Program yang disusun harus didasarkan atas kebutuhan siswa.
d)     Layanan bimbingan harus dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan individu yang bersangkutan secara serba ragam dan serba luas.
e)      Individu yang mendapat bimbingan harus berangsur-angsur dapat membimbing dirinya sendiri.
c.       Prinsip-prinsip khusus yang berhubungan dengan individu yang memberikan bimbingan.
a)      Konselor disekolah dipilih atas dasar kualifikasi kepribadian, pendidikan, pengalaman, dan kemampuannya.
b)      Konselor harus dapat kesempatan untuk mengembangkan dirinya serta keahliannya melalui berbagai latihan penataran.
c)      Konselor harus menghormati dan menjaga kerahasiaan informasi tentang individu yang dibimbingnya.
d)     Konselor hendaknya mempergunakan berbagai jenis metode dan tekhnik yang tepat dalam melakukan tugasnya.
e)      Konselor hendaknya memperhatikan dan menggunakan hsil penelitian dalam bidang : minat, kemampuan, dan hasil belajar individu untuk kepentingan perkembangan kurikulum sekolah yang bersangkutan.
d.      Prinsip-prinsip khusus yang berhubungan dengan organisasi dan administrasi bimbingan.
a)      Bimbingan harus dilaksanakan secara berkesinambungan
b)      Dalam pelaksanaan bimbingan harus tersedia kartu pribadi bagi setiap individu (siswa).
c)      Program bimbingan harus disusun sesuai dengan kebutuhan sekolah yang bersangkutan.
d)     Pembagian waktu harus diatur untuk setiap petugas secara baik.
e)      Kepala sekolah memegang tanggung jawab tertinggi dalam pelaksanaan bimbingan.
4.      Peranan Bimbingan dan Konseling dalam Pendidikan di Sekolah
Kegiatan ini dilakukan melalui layanan secara khusus terhadap semua siswa agar dapat mengembangkan dan memanfaatkan kemampuannya secara penuh (Mortensen & Schemuller, 1969). Lundquist dan Chamely yang dikutip oleh Belkin, 1981 menyataan bahwa konselor ternyata sangat membantu guru dalam hal :
a)      Mengembangkan dan memperluas pandangan guru tentang masalah afektif yang mempunyai kaitan erat dengan profesinya sebagai guru.
b)      Mengembangkan wawasan guru bahwa keadaan emosionalnya akan mempengaruhi proses belajar mengajar.
c)      Mengembangkan sifat yang lebih positif agar proses belajar siswa lebih efektif.
d)     Mengatasi masalah-masalah yang ditemui guru dalam melaksanakan tugasnya.
5.      Peranan Bimbingan dan Konseling dalam Pembelajaran Siswa
a.       Bimbingan belajar
Bimbingan ini dimaksudkan untuk mengatasi masalh-masalah yang berhubungan dengan kegiatan belajar baik di sekolah maupun diluar sekolah. Bimbingan ini antara lain :
a)      Cara belajar, bak belajar secara kelompok ataupun individual.
b)      Cara bagaimana merencanakan waktu dan kegiatan belajar.
c)      Efisien dalam menggunakan buku-buku pelajaran.
d)     Cara mengatasi kesulitan yang berkaitan dengan mata pelajaran tertentu.
e)      Cara, proses dan prosedur tentang mengikuti pelajaran.
b.      Bimbingan sosial
Bimbingan sosia ini dimaksudkan untuk membantu siswa dalam memecahkan dan mengatasi kesulitan-kesulitan yang berkaitan dengan masalah sosial, sehingga terciptalah suasana belajar-mengajar yang kondusif. Menurut Abu Ahmadi (1977) bimbingan sosial ini dimaksudkan untuk
a)      Memperoleh kelompok belajar dan bermain yang sesuai
b)      Membantu memperoleh persahabatan yang sesuai
c)      Membantu mendapatkan kelompok sosial untuk memecahkan masalah tertentu.
Disamping itu, bimbingan sosial juga dimaksudkan agar siswa dapat melakukan penyesuaian diri terhadap teman sebayanya baik disekolah maupun diluar sekolah.
c.       Bimbingan dalam mengatasi masalah-masalah pribadi
Bimbingan ini dimaksudkan untuk membantu siswa dalam mengatasi masalah-masalah pribadi, yang dapat menganggu kegiatan belajarnya.

KESIMPULAN
Bimbingan dan konseling merupakan layanan bantuan kepada peserta didik, baik secara perorangan maupun kelompok, agar mampu mandiri dan berkembang secara optimal dalam bidang bimbingan pribadi, bimbingan sosial, dan bimbingan belajar, melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung, berdasarkan norma-norma yang berlaku. Secara umum dapat dikemukakan bahwa tujuan layanan bimbingan adalah membantu mengatasi berbagai macam kesulitan yang dihadapi siswa sehingga terjadi proses belajar-mengajar yang efektif dan efisien.
SARAN
Peran pendidik dalam bimbinagan konseling sangat diperlukan, sehingga kegiatan belajar dapat berlangsung dengan baik  sesuai dengan apa yang diharapkan. Pendidik hendaknya senantiasa berusaha untuk menumbuhkan, memelihara dan meningkatkan motivasai siswa untuk belajar. Peran orang tua juga sangat berpengaruh karena apabila orang tua tidak terlalu posesif terhadap anaknya, maka akan mendorong anak untuk mandiri dan percaya diri, dan ini merupakan kualitas untuk mendukung potensinya. Sedangkan apabila orang tua terlalu posesif justru akan mengurangi kesempatan anak untuk mencari pengalaman yang belum pernah ia dapatkan sebelumnya.
 
DAFTAR PUSTAKA 
Soetjipto dan Kosasi, R. 2009. Profesi Keguruan. Jakarta : PT Rineka Cipta

Mata Kuliah    : Pembelajaran PKN di SD
Dosen              : Dirgantara Wicaksono, M. Pd
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar