Senin, 11 Mei 2015

Aspek Perkembangan Peserta Didik



Perkembangan Peserta Didik
Perkembangan adalah perubahan yang mengacu kepada karakterisitik yang khas dari gejala fisik atau psikis kearah yang lebih maju, lebih tinggi yang berjalan secara berkesinambungan atau terus menerus yang berasal dari proses kematangan dan pengalaman.
Peserta Didik adalah orang atau anggota masyarakat yang terkait dalam proses pedidikan selama hidupnya yang bermaksud untuk mengembangkan potensi dirinya melalui pendidikan yang berjenjang.
A.    Perkembangan Aspek Kognitif, Afektif, dan Psikomotorik
a)      Pengertian Aspek Kognitif
Aspek Kognitif adalah kemampuan intelektual siswa dalam berpikir, mengetahui, memecahkan masalah, menilai dan mempertimbangkan suatu permasalahan.
Menurut Bloom (1956) domain kognitif terbagi atas 6 bagian yaitu :
1.      Pengetahuan (knowledge), mengacu kepada kemampuan mengenal materi yang sudah dipelajari dari yang sederhana sampai pada teori yang sukar.
2.      Pemahaman (comprehension), mengacu kepada kemampuan memahami makna materi.
3.      Penerapan (application), mengacu kepada kemampuan menggunakan atau menerapkan materi yang sudah dipelajari pada situasi yang baru dan menyangkut penggunaan aturan dan prinsip.
4.      Analisis (analysis), mengacu kepada kemampuan menguraikan materi ke dalam komponen-komponen atau faktor-faktor penyebabnya agar dapat lebih dimengerti.
5.      Sintesa (evaluation), mengacu kepada kemampuan memadukan konsep atau komponen-komponen sehingga membentuk suatu pola struktur atau bentuk baru.
6.      Evaluasi (evaluation), mengacu kemampuan memberikan pertimbangan terhadap nilai-nilai materi untuk tujuan tertentu.
Tujuan aspek kognitif berorientasi pada kemampuan berfikir yang mencakup kemampuan intelektual yang lebih sederhana yaitu, mengingat sampai pada kemampuan memecahkan masalah yang menuntut siswa untuk menghubungkan dan menggabungkan beberapa ide, gagasan, metode atau prosedur yang dipelajari untuk memecahkan masalah tersebut.
b)     Pengertian Aspek Afektif
Aspek Afektif adalah aspek yang mencakup watak, perasaan dan pikiran – pikiran perilaku seseorang.
Menurut Bloom (1956) aspek afektif dibagi menjadi lebih rinci lagi ke dalam lima jenjang, yaitu:
1.      Menerima atau memperhatikan adalah kepekaan seseorang dalam menerima rangsangan (stimulus) dari luar yang datang kepada dirinya dalam bentuk masalah, situasi, gejala dan lain-lain. Misalnya kesadaran dan keinginan untuk menerima stimulus, mengontrol dan menyeleksi gejala-gejala atau rangsangan yang datang dari luar.
2.      Menanggapi mengandung arti “adanya partisipasi aktif”. Jadi kemampuan menanggapi adalah kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk mengikut sertakan dirinya secara aktif dalam fenomena tertentu dan membuat reaksi terhadapnya salah satu cara.
3.      Menilai atau menghargai artinya memberikan nilai atau memberikan penghargaan terhadap suatu kegiatan, sehingga apabila kegiatan itu tidak dikerjakan, dirasakan akan membawa kerugian atau penyesalan. Dalam kaitan proses belajar mengajar, peserta didik disini tidak hanya menerima nilai yang diajarkan tetapi mereka telah berkemampuan untuk menilai konsep atau fenomena, yaitu baik atau buruk.
4.      Mengatur atau mengorganisasikan artinya mempertemukan perbedaan nilai sehingga terbentuk nilai baru yang universal, yang membawa pada perbaikan umum. Mengatur atau mengorganisasikan merupakan pengembangan dari nilai kedalam satu sistem organisasi, termasuk didalamnya hubungan satu nilai denagan nilai lain.
5.      Karakterisasi dengan suatu nilai atau komplek nilai yakni keterpaduan semua sistem nilai yang telah dimiliki oleh seseorang, yang mempengaruhi pola kepribadian dan tingkah lakunya.

c)      Pengertian Aspek Psikomotorik
Aspek psikomotorik berkaitan dengan keterampilan atau kemampuan untuk bertindak. Aspek Psikomotorik adalah kelanjutan dari kognitif (memahami sesuatu) dan afektif (yang baru tampak dalam bentuk kecenderungan-kecenderungan berperilaku).
B.     Potensi Perkembangan Moral dan Emosional
      a)      Apek Perkembangan Potensi Moral
Salah satu pendidikan yang mengarah pada tujuan pendidikan dasar tersebut adalah pendidikan moral. Moral dapat diartikan sebagai ajaran kesusilaan. Sedangkan penggunaan kata “moralitas” berarti hal-hal yang berhubungan dengan kesusilaan (Piaget didalam Sinolungan, 1997).
      b)     Aspek Perkembangan Emosional
Emosi adalah setiap keadaan pada diri seseorang dan berhubungan dengan kondisi afektifnya dengan tingkatan yang lemah maupun yang kuat. Keadaan afektif yang dimaksud adalah perasaan-perasaan tertentu yang dialami pada saat menghadapi suatu situasi tertentu, seperti rasa senang, bahagia, benci, kangen, terkejut, tidak puas, tidak senang dan sebagainya (Yusuf Syamsu, 2006).
Keadaan emosi pada setiap anak berbeda, kadang ada anak yang dapat mengontrol sehingga emosinya tidak tercetus keluar dengan perubahan atau tanda-tanda fisiknya.

C.    Aspek Perkembangan Sosial dan Bahasa
      a)      Aspek Perkembangan Sosial
Perkembangan sosial diartikan sebagai proses belajar untuk menyesuaikan diri terhadap norma-norma kelompok moral dan tradisi meleburkan diri menjadi satu kesatuan dan saling berkomunikasi dan kerja sama.
Kemampuan sosial anak diperoleh dari berbagai kesempatan dan pengalaman bergaul dengan orang-orang dilingkungannya. Kebutuhan berinteraksi dengan orang lain telah dirasakan sejak anak memasuki usia 6 (enam) bulan. Disaat itu mereka telah mampu mengenal manusia lain terutama yang dekat dengan dirinya yaitu ibu atau anggota keluarga yang lain.
       b)     Aspek perkembangan Bahasa
Hasil penelitian para ahli psikologi perkembangan, perkembangan bahasa adalah kemampuan individu dalam menguasai kosakata, ucapan, gramatikal, dan etika pengucapannya dalam kurun waktu tertentu sesuai dengan perkembangan umur kronologisnya. Perbandingan antara umur kronologis dengan kemampuan berbahasa individu menunjukkan perkembangan bahasa individu yang bersangkutan.        

Tugas ini disusun untuk memenuhi :
Mata Kuliah : Pembelajaran PKN di SD
Dosen : Dirgantara Wicaksono, M.Pd

Tidak ada komentar:

Posting Komentar